‘Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.’ Lukas 4:18
Karya patung Michelangelo Daud ada di sebuah galeri di Florence, Italia. Ribuan turis menunggu berjam-jam setiap hari untuk melihat sekilas. Tapi banyak dari mereka gagal untuk memperhatikan rangkaian patung yang belum selesai yang berjajar di koridor dalam perjalanan ke Daud. Bentuk mereka dapat dikenali—bagian tubuh di sini, batang tubuh di sana. Patung-patung itu dimaksudkan untuk menghiasi makam Paus Julius ll, tetapi tidak pernah selesai. Hampir seolah-olah patung-patung ini mencoba melepaskan diri dan menjadi seperti yang dimaksudkan, tetapi mereka terjebak di batu. Michelangelo menyebut mereka ‘tawanan’.
Pernahkah Anda merasa seperti seorang tawanan? Anda tampaknya tidak dapat melepaskan diri dari kebiasaan dosa yang telah menahan Anda. Anda tahu siapa yang Anda inginkan, apa yang ingin Anda lakukan, dan ke mana Anda ingin pergi, tetapi sepertinya Anda tidak bisa mencapainya. Terlepas dari berapa lama Anda terjebak, Tuhan ingin menyelesaikan apa yang Dia mulai dalam hidup Anda.
Yesus berkata bahwa misi-Nya adalah untuk membebaskan tawanan (lihat Lukas 4:18). Kita cenderung memikirkan pernyataan itu dalam istilah yudisial; keselamatan adalah tiket gratis kita ke surga. Tapi lebih dari itu. Mungkin kita harus memikirkan pernyataan itu secara artistik. Yesus juga mati untuk membangkitkan orang yang ditakdirkan untuk kita sebelum dosa mengubah citra Allah di dalam kita. Kita ditawan oleh ketidaksempurnaan dan ketidakamanan kita; oleh rasa bersalah dan kecemasan kita. Yesus mati untuk membebaskan kita dari semua hal di atas. Dan Dia tidak hanya membebaskan kita dari siapa kita sebelumnya, Dia membebaskan kita untuk menjadi siapa kita seharusnya menjadi.
SoulFood: 1 Raj 16:1–18:15, Mrk 12:13–27, Maz 108, Ams 12:14
Renungan Hari Ini [The Word for Today] is authored by Bob and Debby Gass and published under licence from UCB International Copyright ©