‘Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya.’ 2 Korintus 9:7
Kita masing-masing memberi untuk alasan yang berbeda.
(1) Sebagian orang memberi karena rasa bersalah. Mereka memberi untuk pekerjaan Tuhan karena mereka akan merasa tidak enak jika tidak melakukannya.
(2) Sebagian orang memberi karena keserakahan. Mereka memberi hanya untuk mendapatkan. Mereka berdiri di atas Kitab Suci seperti: ‘Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.’ (Luk 6:38) Apa yang salah dengan pemikiran seperti ini? Ini ‘berpusat pada saya’, bukan ‘berpusat pada kita’.
(3) Sebagian orang memberi untuk mendapatkan kemuliaan. Yesus berkata, ‘Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.’ (Mat 6:1) Tuhan tidak hanya tertarik pada apa yang Anda berikan, tetapi juga mengapa Anda memberi. Dia melihat melampaui ukuran pemberian Anda, pada motif di baliknya. Jika Anda memberi kepada Tuhan karena keserakahan, rasa bersalah, atau kemuliaan, Dia menulis nol besar di akun Anda—Anda telah dibayar kembali. Yesus berkata: ‘Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.’ (Mat 6:3–4)
(4) Sebagian orang memberi karena rasa syukur. Inilah orang-orang yang bertanya, ‘Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?’ (Maz 116:12), dan mereka memberi karena rasa syukur. Anda harus menjadi pemberi yang seperti itu.
SoulFood: 1 Sam 24–26, Luk 24:36–44, Maz 51, Ams 22:12–16
Renungan Hari Ini [The Word for Today] is authored by Bob and Debby Gass and published under licence from UCB International Copyright ©