‘Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.’ Kis 24:16
Dikatakan bahwa hati nurani kita diberikan kepada kita setelah kejatuhan umat manusia di Taman Eden. Dengan kata lain, kita mengetahui perbedaan antara yang baik dan yang jahat melalui hati nurani yang diberikan Tuhan kepada kita. Jadi kita tidak boleh mengabaikan bisikannya, membungkam suaranya, atau membiarkannya menjadi kapalan [kebal dan tidak peka], karena hati nurani adalah system peringatan bawaan yang melindungi kita dari bahaya. Itu berarti Anda seharusnya tidak terganggu ketika hati nurani Anda mengganggu Anda; Anda harus bermasalah ketika Anda tidak terganggu.
Berikut ini 10 prinsip untuk menjaga hati nurani Anda tetap bersih:
(1) Selalu perhatikan dorongan batin yang membuat Anda berhenti dan mempertanyakan keputusan Anda.
(2) Anggap hati nurani Anda sebagai filter pemberian Tuhan yang membantu menjaga hati Anda tetap murni.
(3) Periksa motif Anda dalam tiap situasi yang ada.
(4) Jika Anda merasa telah menyakiti perasaan seseorang, mintalah maaf.
(5) Undanglah Tuhan untuk memeriksa hati Anda dan menunjukkan kepada Anda perubahan yang perlu dilakukan dalam sikap dan tindakan Anda.
(6) Dengan kemampuan terbaik Anda, jangan secara sadar terlibat dalam situasi yang membahayakan.
(7) Pertimbangkan orang lain terlebih dahulu, dan hormati mereka dengan kata-kata dan tindakan Anda.
(8) Ingatlah bahwa hati nurani Anda adalah kompas moral Anda–menunjuk kearah yang benar.
(9) Tetapkan pedoman etika dalam semua urusan bisnis Anda.
(10) Ketika sebuah pikiran membuat Anda merasa tidak tenang, luangkan waktu untuk berdoa dan membicarakannya dengan seseorang yang Anda percayai.
Kata untuk hari ini adalah—Jagalah selalu hati nurani yang bersih di hadapanTuhan.
SoulFood: Yer 45-48, Mat 25:31-46, Maz 109:1-15, Ams 15:22
Renungan Hari Ini [The Word for Today] is authored by Bob and Debby Gass and published under licence from UCB International Copyright ©